PELATIHAN MENJADI KREATOR EDUKONTEN DI ERA DIGITAL

Pelaihan digital yang di adakan oleh KEMDIKBUD di JCC Senayan Jakarta.

TEACHER BAND SMP ISLAM AL HIKMAH

Penampilan Perdana Teacher Band SMPI AH - Acara PENSI SMK Islam Al Hikmah Jakarta.

PELATIHAN INTERNET UNTUK PEMBELAJARAN - PUSTEKKOM KEMDIKBUD

Pelatihan Internet untuk Pembelajaran.

PELATIHAN SAHABAT RUMAH BELAJAR LEVEL 3

Pelatihan Rumah Belajar Level 3 DKI Jakarta 2019 KEMDIKBUD - PUSTEKKOM.

KELUARGA FAJRIN

Keluarga Fajrin - Mami Anne, Mas Ansya Fajrin, Mas Athariz Fajrin, Daddy Syachri Fajrin dan Almarhumah Ade Nesya Fajrin.

Selasa, 27 September 2022

AKSI NYATA - PELATIHAN BELAJAR MANDIRI MELALUI PLATFORM MERDEKA MENGAJAR

Assalamu'alaikum Wr Wb

Haloo Para Pembaca setia Bloger Syachri Fajrin, kali ini saya membuat tulisan terkait aksi nyata yang saya lakukan dalam pelatihan mandiri yang terdapat pada Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Jangan lupa intuí memberikan upan balik dengan cara komenttulis pada kolom komentar, agar saya bisa terus memperbaiki dan berkarya pada blog saya.

Tulisan ini merupakan resume dari modul yang sudah saya pelajari di Platform Merdeka Mengajar. Saya tulis kembali sebagai aksi nyata untuk menularkan pengetahuan kepada para guru. Dengan harapan semoga para guru semakin sadar akan perannya dan memiliki niat dan semangat untuk terus mengembangkan diri dalam mengemban tugasnya.

Dalam Topik Merdeka Mengajar terdapat 5 modul yang harus dipelajari, yakni:

  • Modul 1 - Mengenali diri dan perannya sebagai pendidik.
  • Modul 2 - Mendidik dan mengajar.
  • Modul 3 - Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh.
  • Modul 4 - Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti.
  • Modul 5 - Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan.

Berikut penjelasan sekilas kelima modul yang sudah saya sebutkan di atas:

Modul 1: Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik

Dalam modul 1 ini ada 2 materi yakni:

  1. Apa Peran Saya Sebagai Guru, dan
  2. Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya.
Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid. Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan kelemahan diri.

Sebagai pendidik kita harus tahu apa kekuatan dan kelemahan yang kita miliki, lalu bagaimana kita dapat mengelola apa yang kita miliki tersebut untuk berperan mendidik murid-murid kita.

1. Apa Peran Saya Sebagai Guru/pendidik?

Tidak dipungkiri bahwa peran pendidik amatlah penting bagi perkembangan murid. Sebagai pendidik, kita harus mengetahui peran penting kita dalam dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran yang kita lakukan.

Sebagai pendidik harus terus berinovasi dalam mengemban tugas. Harus terus mengembangkan diri baik teori-teori pembelajaran maupun praktik-praktik baik dalam pembelajaran.

2. Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya?

Murid seringkali terinspirasi dari Ibu dan Bapak gurunya. Tentu sebagai pendidik, kita ingin memberikan pengaruh-pengaruh yang baik di masa depan murid. Kita harus memproyeksikan diri, menjadi guru seperti apa di masa depan?

Agar anak bisa meneladani dari setiap sikap dan perilaku kita dengan harapan ke depannya mereka bisa menerapkan dalam kehidupannya, dimana kehidupan masa depan mereka, sangat jauh berbeda dengan kehidupan kita sekarang.

Agar anak memiliki bekal untuk bisa survive melanjutkan kehidupannya, sebagai pendidik memiliki peran yang sangat penting untuk menanamkan karakter yang baik kepada anak. Karakter yang dimaksud tentulah sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang saat ini didengung-dengungkan oleh Kemdikbudristek.

Modul 2: Mendidik dan Mengajar

Dalam modul 2, ada 3 materi yakni: 

  1. Mendidik Menyeluruh,
  2. Pendidikan Selama Satu Abad, dan
  3. Menjadi Manusia Secara Utuh.

1. Mendidik Menyeluruh

Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang kita lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi masa depannya? Apakah praktik mengajar kita sudah cukup menyiapkan murid di masa depan?

Tentu jawabannya adalah sudah, namun masih perlu ditingkatkan dan dikembangkan lagi, praktik-praktik baik dalam mengajar di kelas hinggalah menemukan sebuah formula yang ampuh untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas, agar kebutuhan anak akan belajar benar-benar terpenuhi.

2. Pendidikan Selama Satu Abad

Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Bapak Ibu Guru lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi masa depannya?

3. Menjadi Manusia Secara Utuh

Manusia memiliki dua kebutuhan dasar yaitu kebutuhan lahir dan batin. pendidikan seyogyanya dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Bagaimana peran pendidik dalam memenuhi kebutuhan lahir dan batin peserta didik untuk mencapai selamat dan bahagia? Apakah cara mendidik dan mengajar kita sudah memenuhi kebutuhan murid tersebut?

Modul 3: Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh.

Ada 2 materi dalam modul 3 ini yakni:

  1. Kodrat Murid, dan
  2. Azas Trikon

1. Kodrat Murid

Sebagai pendidik yang bertanggung jawab untuk mendampingi tumbuh kembang murid, tentu harus memperhatikan beberapa hal terkait latar belakang muridnya.

Dalam melakukan pembelajaran di kelas, perlu diperhatikan 3 hal terkait perbedaan latar belakang muridnya, yaitu: Kodrat keadaan, kodrat alam dan kodrat zaman. Penjelasannya begini:

1.1. Kodrat Keadaan

Pendidikan itu sangat dinamis, menyesuaikan keadaan yang terus bergerak begitu cepat. Sebagai guru perlu mengantisipasi dan membaca arah perubahan tersebut. Lalu bagaimana kita sebagai pendidik bisa mengemudikan laju pendidikan yang sesuai dengan kodrat keadaan itu. Apakah cara mengajar kita sudah menyesuaikan dengan keadaan saat ini?

1.2. Kodrat Alam

Setiap murid dilahirkan dengan kodrat alam yang berbeda-beda. Ada yang tinggal di perkotaan, pedesaan, pantai, gunung, dan lain-lain. Sebagai pendidik harus memahami kodrat alam masing-masing murid dan bagaimana memberikan pengalaman-pengalaman belajar sesuai dimana murid tinggal.

1.3. Kodrat Zaman

Perubahan zaman merupakan keniscayaan yang tidak bisa kita cegah. Zaman berubah, cara mendidk dan mengajarpun harus menyesuaikan dengan situasi saat ini. Sebagai pendidik dituntut untuk bisa mendidik dan mengajar murid sesuai dengan perubahan zaman.

Contohnya: Saat ini murid-murid hidup pada era digital. Maka sebagai pendidik harus tanggap dan menguasai digitalisasi pendidikan. Menggunakan cara mengajar yang selalu update. Misalnya pembelajaran menggunakan Google Form, Google Meet, Google Classroom, dan sebagainya.

2. Azas Trikon

Di antara beberapa azas pendidikan yang perlu diketahui oleh seorang pendidik antara lain, azas Trikon. Sudah pernah dengar bukan? Mari kita lanjutkan ulasannya!

Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju pembelajaran yang berpihak kepada murid. Dengan Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) guru dapat merancang pembelajaran yang berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa. Seorang pendidik harus memahami asas Trikon dan praktiknya dalam pembelajaran.

Azas Trikon yang pertama adalah Kontinuitas, maksudnya tidak melupakan akar nilai budaya. Dalam pembelajaran selalu diselipkan nilai-nilai budaya positif yang ada dalam masyarakat.

Azas Trikon yang kedua adalah Konvergeni, maksudnya pendidikan harus memanusiakan manusia.

Dalam pembelajaran, guru harus menghargai dan memberikan apresiasi kepada peserta didik, sekecil apapun prestasi yang ditunjukkan.

Azas Trikon yang ketiga adalah Konsentris, maksudnya pendidikan itu harus menghargai keberagaman dan memerdekakan murid, ini harus kita terapkan dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran guru harus menghargai keberagaman peserta didik. Keberagaman menyangkut latar belakang keluarga, ekonomi, termasuk keterbatasan fisik. Hal ini menyangkut gaya belajar anak yang harus kita ketahui dan bagaimana cara menerapkannya dalam pembelajaran.


Modul 4: Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti

Dalam modul 4 ada 2 materi yakni:

  1. Budi Pekerti dan Teori Konvergensi, dan
  2. Pengaruh Pendidikan.

1. Budi Pekerti

Setiap peserta didik memiliki kecerdasan berpikir masing-masing. Kecerdasan berpikir peserta didik harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid yang tidak hanya diberntuk di sekolah, tetapi dalam keluarga dan lingkungannya. Sebagai pendidik harus memahami bagaimana watak atau budi pekerti diasah dan dilatihkan ke murid.

2. Teori Konvergensi dan Pengaruh Pendidikan

Teori ini berpendapat bahwa hal yang dominan dalam pendidikan anak adalah faktor bawaan atau hereditas. Dalam hal ini setiap anak membawa potensi yang diperoleh secara genetis dari pendahulunya termasuk ayah dan ibunya.

Fungsi pendidikan adalah mengembangkan potensi bawaan anak yang positif dan menyamarkan potensi bawaan anak yang negatif.

Modul 5: Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan

Ada 2 materi dalam modul 5 ini yakni:

  1. Mengantarkan Murid Selamat, dan
  2. Bahagia dan Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik Murid

1. Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia

Dalam materi Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia ini ada 3 poin penting yang kita pelajari yaitu Selamat dan Bahagia, Sistem Among dan Merdeka Belajar Abad 21.


1.1. Selamat dan Bahagia

Pendidikan seharusnya dapat mengantarkan peserta didik untuk keselamatan dan kebahagiaan hidupnya. Pendidik tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi mendorong murid untuk menemukan pemahaman bermakna yang relevan dengan kehidupannya.

1.2. Sistem Among

Sistem Among yang diciptakan Ki Hajar Dewantara yaitu: Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani.

Ing Ngarsa Sung Tuladha, berarti sebagai pendidik harus bisa menjadi teladan yang baik terkait sikap dan budi pekertinya sehari-hari terhadap peserta didik.

Ing Madya Mangun Karsa, berarti sebagai pendidik harus bisa membangun semangat kepada peserta didik untuk giat belajar dan berbuat kebaikan.

Tut Wuri Handayani, berarti sebagai pendidik harus bisa memberikan dorongan kepada peserta didik untuk belajar hal-hal yang bermanfaat.

1.3. Merdeka Belajar Abad 21

Kompetensi yang diharapkan di abad 21 menjadi kompetensi yang perlu dimiliki murid untuk menghadapi tantanga-tantangan ke depan. Untuk mencapai itu, pendidikan yang memerdekakan peserta didik menjadi salah satu cara, murid merdeka dalam belajar , menggali keingintahuannya dengan bimbingan guru.

Pendidik harus memahami bagaimana murid merdeka belajar untuk mencapai kompetensi abad 21.


2. Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik Murid

Untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik, kita harus memahami bagaimana cara membimbing murid, bagaimana peran keluarga, sekolah dan masyarakat. Mari kita bahas lagi!

2.1. Membimbing Murid, Memperbaiki Bangsa

Guru membimbing dan mendampingi murid dalam proses belajarnya. Bukan hanya sekedar meningkatkan kecerdasan berpikirnya, melainkan juga secara tidak langsung berperan memperbaiki bangsa. Pendidik harus memahami bagaimana perannya dalam memperbaiki bangsanya.

2.2. Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat

Kita sepakat bahwa pendidikan bukan hanya tanggungjawab guru di sekolah. Perlu kerjasama dan kolaborasi antara keluarga, sekolah dan masyarkat untuk mewujudkan lingkungan pembelajaran yang optimal dan kondusif bagi peserta didik.

Bagaimana masing-masing elemen melibatkan diri dalam pendidikan agar selaras dan berkesinambungan demi tumbuh kembang peserta didik.

Demikian aksi nyata saya untuk menyebarkan pemahaman hasil dari pelatihan mandiri di Platform Merdeka Mengajar. Semoga bermanfaat. Salam dan Bahagia!



Muhammad Syachri Fajrin

Selasa, 20 April 2021

Menggali Informasi dari Buku Fiksi dan Nonfiksi

Cara mendapatkan informasi yang lengkap dari buku fiksi dan nonfiksi adalah merangkum buku tersebut. Perhatikan contoh rangkuman buku di bawah ini!

IDENTITAS BUKU

Judul Buku           :    Tips & Trik Jago Main Rubik
Penulis                  :    Wicaksono Adi
Penerbit                :    Gradien Mediatama
Cetakan/Tahun     :    1/2009
Tebal                    :    184 halaman

PENULIS

Wicaksono Adi, lahir di Semarang pada 6 Oktober 1986. Di komunitas rubik Indonesia dan Internasioanl, ia terkenal dengan nama panggilan Chuck. Mulai mengenal rubik pada Maret 2009, dengan segera ia jatuh cinta dengan permainan ini serta komunitasnya.

PENDAHULUAN

Buku Tips & Trik Jago Main Rubik ini hadir sebagai solusi jitu dan komplit. Buku ini akan menjadi teman akrab Anda dalam menyelami permainan rubik, mulai dari nol hingga mahir. Dari berjam-jam hingga mampu menyelesaikannya dibawah 20 detik, bahkan dengan mata tertutup.

SINOPSI

            Rubik adalah permainan puzzle mekanik berbentuk kubus yang memiliki enam warna pada setiap sisinya. Ditemukan pada tahun 1974 oleh Profesor Erno Rubik, seorang arsitek dan pemahat asal Hungaria. Dengan cepat rubik menciptakan sensasi internasional. Setiap orang ingin memilikinya. Demam ini menjalar baik pada anak-anak maupun dewasa. Ada sesuatu yang memikat pada kubus kecil ini. Ia memiliki konsep sederhana, elegan, namun secara mengejutkan sulit untuk diselesaikan.
             Satu demi satu kompetisi lokal diadakan untuk berlomba menyelesaikan rubik, diantaranya American Rubik's Cube Championship (November 1981), United Kingdom Rubik's Cube Championship (Desember 1981), Canadian Rubik's Cube Championship (Maret 1982). Puncaknya, pada bulan Juni 1982 untuk pertama kalinya diselenggarakan Rubik's Cube World Championship di Budapest, dimana orang-orang dari berbagai negara dipertemukan oleh rubik. kejuaraan ini dimenangkan oleh seorang pelajar Vietnam berumur 16 tahun, Minh Thai, dengan catatan waktu 22,95 detik.
            Ketertarikan masyarakat pada rubik mulai memudar menjelang tahun 1990. Orang-orang sudah terlalu kesal saat mencoba menyelesaikannya, mengingat keterbatasan informasi saat itu. Sebagian lebih tertarik dengan kehadiran video game lektronik yang lebih modern. Namun hinga hari ini, lebih dari 30 juta rubik telah terjual (belum termasuk merk-merk tiruannya), menjadikan rubik diakui sebagai permainan puzzel terlaris di dunia. Bahkan rubik juga disebut-sebut sebagai mainan terlaris sepanjang masa, berdampingan dengan boneka Barbie.
            Dengan munculnya di internet, rubik akhirnya bangkit dari tidur panjangnya. Pada tahun 2000, petunjukan untuk menyelesaikan rubik telah banyak ditemukan di internet. Demam rubik pun melanda untuk kedua kalinya. Puncaknya terjadi pada tahun 2003, ketika World Championship kedua diadakan di Canada. Rubik dipandang sebagai permainan yang positif, terjangkai, melatih motorik, daya ingat, serta mampu mendorong peminatnya untuk menjalin komunitas dan berkompetisi secara sehat.

IKHTISAR

Speedsolving adalah seni menyelesaikan rubik dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Para pelakunya biasa disebut speedcuber. Bagi mereka, menyelesaikan rubik adalah sebuah olahraga ketangkasan. Mereka tidak hanya mengejar kesenangan, melainkan juga membuktikan diri dan meraih perstasi.

KELEBIHAN

1. Banyak gambar yang menarik.
2. Penjelasan sangat rinci.
3. Terdapat indeks untuk kata-kata yang sulit dimengerti.

KEKURANGAN

Ada beberapa kata yang sulit dimengerti tidak terdapat pada bagian indeks.

(Sumber: Rangkuman Buku Nonfiksi diunggah di http://www.materikelas.com/2016/01/4-contoh-resensi-buku-non-fiksi.html dengan sedikit perubahan)

Rabu, 14 Oktober 2020

TEKS EKSPLANASI

Teks Eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi.

Peristiwa alam maupun sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses.

Melalui teks eksplanasi, setiap kejadian yang terjadi disekitar kita tidak hanya diamati dan dirasakan saja, tetapi juga digunakan sebagai pembelajaran.

Hal tersebut untuk mengetahui mengapa kejadian tersebut bisa terjadi. Jadi, tujuan dari teks eksplanasi ialah untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dan menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa.

Dalam teks eksplanasi mengandung fakta yang dirangkai secara berurutan dan hubungan sebab akibat. Jadi, teks eksplanasi bisa berguna untuk menguatkan suatu kebenaran yang ada.


Ciri-ciri Teks Eksplanasi

1. Strukturnya terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, serta interpretasi.

2. Informasi yang dimuat dengan berdasarkan fakta (faktual).

3. Faktual tersebut memuat informasi yang sifatanya itu ilmiah/keilmuan, contohnya seperti sains.

4. Sifatnya informatif serta tidak berusaha untuk memengaruhi pembaca untuk bisa percaya terhadap hal yang dibahas.

5. Memiliki/menggunakan sequence markers. Contohnya pertama, kedua, ketiga, dan sebagainya. Bisa juga dengan menggunakan: pertama, berikutnya, terakhir.

Senin, 12 Oktober 2020

Sayembara Video Pembelajaran

Assalamu'alaikum

Bpk dan Ibu Guru hebat

Om Nte

Kakak adik

Ncang ncing

Siswa siswi

Warga+62

Thefajrin


Mohon izin minta *LIKE n COMMENT*

KLIK LINK INI

Untuk video saya yang sedang mengikuti Lomba Video Pembelajaran Dimasa Pandemi.

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih

#SayembaraGuruDikdas

#SayembaraVideoDikdas

#HariGuruNasional2020

#HGN2020

#HGN2020Dikdas

#GuruDikdas

#GuruBerbagi

Senin, 07 September 2020

BIMTEK TEKNIS INSTRUKTUR PEMEBALAJARAN SASTRA BERBASIS LITERASI DIGITAL TINGKAT NASIONAL

Rangkaian Bimbingan Teknis Instruktur Pembelajaran Sastra Berbasis Digital Tingkat Nasional yang bertempat di Hotel Novotel Mangga Dua, Jakarta telah berakhir. Kegiatan yang dihelat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra ini berlangsung sejak 31 Agustus 2020 hingga 6 September 2020.

Alhamdulillah saya merupakan salah satu peserta perwakilan dari DKI Jakarta yang terpilih untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan selama tujuh hari berlangsung dengan jadwal sangat padat alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan sukses. Peserta melaksanakan pembelajaran penuh semangat dan sehat di tengah wabah covid di Jakarta yang sebenarnya cukup mengkhawatirkan bagi kami.

Kegiatan ini secara resmi ditutup oleh Dr. Tengku  Syarfina, M.Hum dari Pusat Pembinaan Bahasa. “Pada penutupan tersebut semua narasumber hadir,”.


Semoga materi-materi yang diajarkan seperti aplikasi Google Doc, Google Site, Google Slide, Google drive dan membuat video pembelajaran dan lain-lain selama bimtek dapat diaplikasikan dalam pembelajaran.


Acara penutupan berlangsung penuh suka cita dan ada sedikit keharuan. Ternyata tanpa terasa kegiatan satu minggu yang diikuti peserta dari penjuru Nusantara ini telah menyatukan hati, suka duka, saling membantu saat penugasan menjadikan para peserta lebur dalam persaudaraan yang kuat dalam emosi. Saatnya kembali kedaerah masing-masing dengan membawa bekal ilmu yang bermanfaat.

Sampai ketemu lagi kawan-kawan guru hebat, sampai ketemu di acara yang berbeda, tetap semangat, Salam Literasi